Kesehatan
Jumat, 21 Juni 2024 09:12 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Setelah hari raya kurban atau hari raya Iduladha, tradisi makan daging sering dilakukan secara berlebihan. Seperti yang Anda ketahui, konsumsi daging yang berlebihan, terutama daging merah, dapat memicu peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
Daging merah meskipun kaya akan protein dan nutrisi penting lainnya, juga mengandung lemak jenuh yang tinggi.
Lemak jenuh ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, yang berpotensi menyebabkan penumpukan plak di arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Dr. Ihsan Panji Santiko, dari Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, memberikan penjelasan mengenai cara menurunkan kadar kolesterol setelah mengonsumsi makanan berlemak.
Ihsan mengungkapkan bahwa pepaya dan nanas mengandung enzim yang dapat membantu memecah lemak dalam usus, sehingga membantu menurunkan kadar kolesterol.
"Pepaya mengandung enzim papain dapat membantu memecah lemak di dalam usus," ujar Ihsan dalam acara daring, dilansir Antara, Jumat, 21 Juni 2024.
Tidak hanya pepaya dan nanas, tetapi juga sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat berperan penting dalam menurunkan kolesterol.
Berikut adalah beberapa tips yang disarankan oleh Ihsan untuk menjaga kadar kolesterol tetap normal:
Kedua buah ini mengandung enzim yang dapat membantu memecah lemak dalam usus, sehingga menurunkan kadar kolesterol.
Mengonsumsi makanan ini secara rutin dapat membantu menurunkan kolesterol secara alami.
Batasi konsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi, seperti gorengan, makanan cepat saji, dan daging berlemak.
Serat dapat membantu mengikat kolesterol dalam usus dan mencegahnya diserap oleh tubuh.
Lakukan olahraga minimal 150 menit per minggu atau 30 menit per hari selama 5 hari untuk membantu menurunkan kolesterol.
Kurangi konsumsi garam hingga maksimal 2.300 mg per hari untuk menghindari peningkatan tekanan darah yang bisa mempengaruhi kadar kolesterol.
Rutin melakukan pemeriksaan kolesterol, baik secara mandiri maupun di laboratorium, sangat penting untuk memantau dan mengendalikan kadar kolesterol.
Ihsan juga menekankan pentingnya mengetahui kadar kolesterol yang berbahaya untuk kesehatan.
Kolesterol total yang lebih dari 240 mg/dL dan kolesterol jahat (LDL) yang lebih dari 160 mg/dL dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Ihsan berharap masyarakat dapat menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit yang berkaitan dengan kolesterol tinggi.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 21 Jun 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 21 Jun 2024
Bagikan
Kesehatan
5 hari yang lalu