Kenali Dampak Negatif Akibat Penyalahgunaan Kokain

Redaksi Daerah - Senin, 05 Februari 2024 12:01 WIB
Waspada! Inilah Bahaya Kokain untuk Kesehatan Tubuh

JAKARTA - Kokain adalah sebuah alkaloid kristal putih yang diekstraksi dari daun tanaman koka. Namun, kini penyalahgunaan kokain telah mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan pada akhir abad ke-20, memicu keprihatinan di berbagai negara.

Dilansir dari Ensiklopedia Britanica, Kamis, 1 Februari 2024, awalnya daun koka ini digunakan oleh orang-orang di Peru dan Bolivia untuk tujuan mendapatkan kesenangan atau mengatasi beban kerja berat. Praktik ini dilakukan dengan mencampur daun koka dengan butiran batu kapur atau abu tanaman dan telah menjadi tradisi lokal selama berabad-abad.

Namun, tren penggunaan kokain ini justru berubah secara signifikan dengan munculnya metode ekstraksi kimia. Proses ini menghasilkan kokain hidroklorida yang kemudian dihirup oleh pengguna melalui tabung berlubang. Transformasi ini tidak hanya memperkuat efek psikoaktif kokain tetapi juga meningkatkan potensinya sebagai zat yang dapat menyebabkan ketergantungan.

Sayangnya, penyalahgunaan kokain tidak hanya menciptakan masalah kesehatan individu, tetapi juga menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan masyarakat.

Dampak negatifnya mencakup kenaikan angka kejahatan terkait narkoba, masalah kesehatan mental, dan pemecahan struktur sosial di beberapa komunitas. Oleh karena itu, perhatian global terus difokuskan untuk mengatasi tantangan serius yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan kokain dan menerapkan strategi pencegahan serta rehabilitasi yang efektif.

Meskipun kokain dapat memberikan penggunanya perasaan euforia dan kesenangan, namun sifatnya hanya sementara. Penggunaan berlebihan dan jangka panjang dapat berdampak serius sehingga merugikan kesehatan.

Kondisi seperti depresi, kecemasan, dan gangguan mental semakin sering muncul, menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak.

Dampak negatif penyalahgunaan kokain juga terlihat pada tingkat global, dengan munculnya gangguan kepribadian yang parah, ketidakmampuan tidur, dan kehilangan nafsu makan sebagai konsekuensi dari penggunaan kompulsif kokain dalam berbagai bentuk.

Implikasi ini tidak hanya memengaruhi individu secara langsung tetapi juga memberikan beban berat pada sistem kesehatan masyarakat.

Penyalahgunaan kokain tidak hanya menjadi isu kesehatan masyarakat, melainkan juga berkontribusi pada peningkatan proporsi kematian yang terkait dengan narkoba. Dalam menghadapi tantangan ini, pihak berwenang di berbagai negara sedang mempertimbangkan langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat, program edukasi yang lebih luas, dan upaya rehabilitasi yang lebih terfokus.

Upaya ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari dampak merugikan penyalahgunaan kokain serta mengurangi prevalensi penggunaan zat ini dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan global.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 04 Feb 2024

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 05 Feb 2024

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS